Begini Cara Bikin Surat Penawaran Lewat Email Beserta Contohnya

Table of Contents

Mengirim surat penawaran adalah salah satu langkah krusial dalam proses penjualan atau negosiasi bisnis. Di era digital seperti sekarang, cara paling umum dan efisien untuk menyampaikannya adalah melalui email. Surat penawaran lewat email memungkinkan Anda menjangkau calon klien atau mitra dengan cepat, terukur, dan profesional.

Surat Penawaran Lewat Email
Image just for illustration

Ini bukan sekadar mengirim dokumen lampiran, lho. Badan email itu sendiri adalah “pintu gerbang” pertama yang dilihat penerima. Jadi, penting banget untuk merancangnya sebaik mungkin agar penawaran Anda dibaca dan dipertimbangkan dengan serius. Email yang buruk bisa membuat penawaran sehebat apapun berakhir di folder spam atau diabaikan begitu saja.

Kenapa Surat Penawaran via Email Penting?

Mengirim penawaran melalui email punya banyak keuntungan dibandingkan metode tradisional seperti pos fisik. Selain lebih cepat, ada beberapa alasan lain mengapa email jadi pilihan utama:

Kecepatan & Efisiensi

Email memungkinkan penawaran Anda sampai ke penerima dalam hitungan detik. Tidak perlu menunggu berhari-hari untuk pengiriman fisik. Proses negosiasi dan pengambilan keputusan pun bisa berjalan lebih cepat.

Kemudahan Pelacakan

Platform email modern seringkali punya fitur pelacakan (meskipun ini bisa dilihat oleh penerima). Selain itu, Anda punya catatan digital yang jelas mengenai kapan email dikirim, kepada siapa, dan apa isinya, memudahkan untuk arsip dan follow up.

Fleksibilitas

Anda bisa melampirkan berbagai jenis file, mulai dari dokumen PDF, presentasi, hingga gambar atau video pendukung. Format email juga memungkinkan penggunaan link yang bisa diklik langsung oleh penerima, misalnya ke halaman produk atau portofolio Anda.

Biaya Rendah

Dibandingkan cetak dan kirim via pos, mengirim email jauh lebih hemat biaya. Anda hanya memerlukan koneksi internet dan akun email. Ini sangat menguntungkan, terutama bagi bisnis kecil atau freelancer.

Jangkauan Luas

Anda bisa mengirim penawaran ke calon klien atau mitra di mana saja di seluruh dunia tanpa kendala geografis yang signifikan. Email menjembatani jarak dan memudahkan komunikasi lintas batas.

Elemen Kunci Surat Penawaran via Email yang Efektif

Nah, biar email penawaran Anda nggak cuma numpang lewat, ada beberapa elemen penting yang wajib ada dan perlu diperhatikan cara penyampaiannya. Ibarat etalase toko, badan email itu yang pertama kali dilihat calon pembeli.

Subject Email yang Memikat

Ini adalah baris pertama yang dilihat penerima, penentu utama apakah email Anda akan dibuka atau tidak. Buat subject line yang jelas, ringkas, dan menarik perhatian. Hindari kata-kata spammy atau terlalu generatif. Sebutkan tujuan email secara langsung, misalnya “Penawaran Kerjasama [Nama Proyek]” atau “Proposal Jasa [Nama Jasa] untuk [Nama Perusahaan Klien]”. Tambahkan personalisasi jika memungkinkan.

Salam Pembuka yang Personal

Sapa penerima dengan nama mereka jika Anda mengetahuinya (Bapak/Ibu [Nama Belakang] atau Bapak/Ibu [Nama Lengkap]). Hindari sapaan generik seperti “Kepada Yth.” jika Anda tahu nama kontaknya. Salam pembuka yang personal menunjukkan bahwa Anda melakukan riset dan tidak mengirim email massal tanpa target.

Pendahuluan (Mengapa Anda Menghubungi?)

Langsung ke intinya. Jelaskan singkat tujuan email Anda. Kaitkan dengan interaksi sebelumnya jika ada (misalnya, “Menindaklanjuti percakapan kita minggu lalu…”). Jika belum ada interaksi, sebutkan dari mana Anda mendapatkan kontak mereka atau mengapa Anda yakin penawaran ini relevan.

Identifikasi Masalah/Kebutuhan Klien (Opsional tapi Dianjurkan)

Bagian ini menunjukkan bahwa Anda memahami situasi atau tantangan yang mungkin dihadapi klien. Ini bisa sesingkat satu atau dua kalimat. Misalnya, “Kami memahami bahwa [Nama Perusahaan Klien] sedang mencari solusi untuk [Masalah Tertentu].” Ini akan membuat klien merasa dipahami dan lebih terbuka terhadap solusi yang Anda tawarkan.

Penawaran (Produk/Layanan & Manfaatnya)

Ini inti dari email Anda. Jelaskan secara rinci produk atau layanan yang Anda tawarkan. Fokus pada manfaat yang akan didapat klien, bukan hanya daftar fitur. Bagaimana penawaran Anda bisa menyelesaikan masalah mereka, meningkatkan efisiensi, menghemat biaya, atau menciptakan peluang baru? Gunakan poin-poin atau daftar bernomor agar mudah dibaca.

Struktur Harga (Jelas & Transparan)

Sajikan informasi harga dengan jelas. Anda bisa menuliskannya langsung di badan email (terutama untuk penawaran sederhana) atau merujuk ke lampiran/link. Jika harga bervariasi atau kompleks, jelaskan model harganya (misalnya, per proyek, per jam, bulanan). Sebutkan apa saja yang termasuk dalam harga tersebut untuk menghindari kebingungan. Transparansi harga sangat penting.

Call to Action (CTA) yang Kuat

Setelah membaca penawaran Anda, apa yang harus dilakukan penerima? Berikan instruksi yang jelas. Apakah Anda ingin mereka membalas email, menjadwalkan pertemuan, mengklik link, atau menelepon Anda? Buat CTA ini menonjol dan mudah dilakukan. Contoh: “Mohon balas email ini untuk menjadwalkan diskusi lebih lanjut” atau “Klik di sini untuk melihat studi kasus kami”.

Penutup & Salam

Akhiri email dengan kalimat penutup yang sopan. Ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian mereka. Gunakan salam penutup profesional seperti “Hormat saya,” “Salam,” atau “Terima kasih.”

Tanda Tangan Profesional

Cantumkan nama lengkap Anda, jabatan, nama perusahaan, nomor telepon, dan alamat website atau link profil profesional (LinkedIn) di bagian tanda tangan email Anda. Ini penting untuk kredibilitas dan memudahkan penerima menghubungi Anda melalui saluran lain.

Lampiran (Jika Ada)

Jika Anda merujuk ke proposal detail, brosur, studi kasus, atau daftar harga yang lengkap, pastikan file tersebut terlampir dan sebutkan dalam badan email bahwa ada lampiran yang perlu mereka tinjau. Pastikan nama file lampiran jelas dan profesional.

Tips & Trik Membuat Surat Penawaran via Email yang Stand Out

Selain elemen dasar, ada beberapa trik tambahan yang bisa membuat email penawaran Anda lebih efektif dan meninggalkan kesan yang baik.

Tips Menulis Email Penawaran
Image just for illustration

Personalisasi Adalah Kunci

Sudah disinggung sedikit, tapi ini sangat penting. Sebutkan nama penerima, nama perusahaan mereka, dan tunjukkan bahwa email ini spesifik untuk mereka, bukan hasil copy-paste massal. Personalisasi sederhana bisa meningkatkan open rate dan response rate secara signifikan.

Fokus pada Manfaat, Bukan Hanya Fitur

Klien atau mitra Anda lebih tertarik pada apa yang bisa Anda lakukan untuk mereka. Jangan hanya bilang produk Anda punya 10 fitur A, B, C. Jelaskan bagaimana fitur A bisa menghemat waktu 2 jam sehari, fitur B meningkatkan produktivitas tim 20%, atau fitur C membuka pasar baru.

Buat Sesingkat Mungkin Tapi Jelas

Orang sibuk punya sedikit waktu untuk membaca email panjang. Sampaikan informasi penting secara ringkas dan padat. Gunakan paragraf pendek (3-5 kalimat) dan manfaatkan bullet points atau penomoran untuk daftar. Jika detailnya banyak, taruh di lampiran atau link, dan sebutkan ringkasannya di badan email.

Periksa Kembali Tata Bahasa dan Ejaan

Kesalahan tata bahasa atau ejaan bisa merusak kredibilitas Anda. Sebelum mengirim, baca kembali email Anda dengan teliti, atau minta teman/rekan kerja untuk membacanya. Gunakan alat bantu pemeriksa tata bahasa jika perlu. Email yang bersih dari kesalahan menunjukkan profesionalisme.

Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami (Casual tapi Tetap Profesional)

Sesuaikan gaya bahasa dengan siapa Anda berkomunikasi, tapi pertahankan nuansa profesional. Karena diminta gaya casual, Anda bisa menggunakan kalimat yang lebih luwes dan tidak kaku seperti bahasa surat resmi tradisional. Hindari jargon teknis yang mungkin tidak dipahami penerima.

Optimalkan untuk Perangkat Mobile

Banyak orang membaca email di ponsel. Pastikan format email Anda (paragraf, spasi, bullet points) tetap rapi saat dibuka di layar kecil. Hindari tabel kompleks di badan email jika tidak yakin tampilannya akan bagus di mobile.

Test Subject Line

Jika Anda mengirim ke banyak orang (misalnya penawaran promo ke segmen tertentu), coba A/B testing beberapa subject line untuk melihat mana yang menghasilkan open rate terbaik.

Follow Up yang Tepat Waktu

Jangan berasumsi satu email penawaran sudah cukup. Rencanakan follow up jika Anda tidak mendapat balasan dalam jangka waktu tertentu (misalnya 3-5 hari kerja). Email follow up sebaiknya singkat dan mengingatkan kembali tentang penawaran sebelumnya.

Sertakan Testimoni Singkat (Jika Relevan)

Jika Anda punya testimoni singkat yang relevan dari klien lain yang puas dengan produk/layanan Anda, sisipkan satu kalimat pendek di email penawaran Anda. Ini bisa menambah kepercayaan. Misalnya, “Seperti yang dikatakan [Nama Klien/Perusahaan]: ‘[Kutipan Singkat Testimoni]’” atau “Produk kami telah membantu [Nama Klien Lain] mencapai [Hasil Positif Singkat].”

Contoh Surat Penawaran Lewat Email

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: contohnya! Ingat, contoh ini hanyalah template dasar. Anda harus menyesuaikannya dengan bisnis Anda, penawaran spesifik, dan target penerima.

Contoh 1: Penawaran Jasa (Misal: Desain Grafis)

Misalnya Anda seorang desainer grafis yang menawarkan jasa pembuatan logo kepada sebuah UMKM setelah sebelumnya berkomunikasi via telepon atau media sosial.

**Subject: Penawaran Jasa Desain Logo untuk [Nama Perusahaan Klien]**

Yth. Bapak/Ibu [Nama Klien],

Semoga email ini menemukan Anda dalam keadaan baik.

Menindaklanjuti diskusi singkat kita melalui [Telepon/WhatsApp/Instagram] pada [Tanggal Diskusi] mengenai kebutuhan desain logo untuk [Nama Perusahaan Klien], saya ingin mengajukan penawaran resmi terkait jasa desain logo yang saya tawarkan.

Berdasarkan pemahaman saya terhadap visi bisnis Anda dan target pasar [Nama Perusahaan Klien], saya percaya bahwa sebuah logo yang kuat dan representatif akan sangat membantu dalam membangun brand awareness dan kesan profesional di mata pelanggan.

Saya menawarkan paket jasa desain logo yang mencakup beberapa alternatif konsep awal, revisi [Jumlah Revisi] kali, serta penyerahan *file* final dalam berbagai format siap pakai (JPG, PNG, Vektor). Fokus saya adalah menciptakan logo yang tidak hanya estetis, tapi juga memiliki filosofi dan mudah diingat, sesuai dengan identitas unik bisnis Anda.

Detail lengkap mengenai tahapan pengerjaan, estimasi waktu, dan rincian biaya dapat Anda tinjau pada lampiran proposal yang saya sertakan bersama email ini.

Estimasi biaya untuk jasa desain logo ini adalah Rp [Jumlah] dengan perkiraan durasi pengerjaan [Jumlah] hari kerja, terhitung setelah semua persyaratan awal dan *brief* lengkap kami terima. Penawaran ini berlaku hingga [Tanggal Kadaluarsa Penawaran].

Untuk memulai proses ini atau mendiskusikan lebih lanjut, mohon balas email ini atau hubungi saya di nomor [Nomor Telepon Anda]. Saya siap menjawab pertanyaan apapun yang mungkin Anda miliki.

Terima kasih banyak atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Saya sangat antusias dengan potensi untuk membantu [Nama Perusahaan Klien] memiliki identitas visual yang memukau.

Hormat saya,

[Nama Anda]
[Jabatan Anda, cth: Desainer Grafis Lepas]
[Nama Perusahaan Anda / Portofolio Anda]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email Anda]
[Website/Link Portofolio - Opsional]

**Lampiran:**
- Proposal_Desain_Logo_[NamaPerusahaanKlien].pdf

Contoh 2: Penawaran Produk (Misal: Software SaaS)

Anda menawarkan langganan software manajemen proyek kepada tim di sebuah perusahaan.

**Subject: Solusi Manajemen Proyek Lebih Efisien: Penawaran Spesial untuk Tim [Nama Tim/Departemen] di [Nama Perusahaan Klien]**

Yth. Bapak/Ibu [Nama Klien],

Semoga hari Anda menyenangkan.

Nama saya [Nama Anda] dari [Nama Perusahaan Anda], pengembang software manajemen proyek [Nama Produk SaaS]. Kami melihat bahwa tim [Nama Tim/Departemen] di [Nama Perusahaan Klien] aktif dalam menangani berbagai proyek penting, dan kami yakin [Nama Produk SaaS] dapat membantu tim Anda mengelola tugas, kolaborasi, dan *deadline* dengan lebih efektif.

[Nama Produk SaaS] dirancang khusus untuk [Sebutkan Jenis Masalah yang Dipecahkan, cth: tim yang kesulitan melacak progres proyek secara real-time]. Beberapa manfaat utama yang bisa Anda dapatkan:
*   **[Manfaat 1]:** [Penjelasan singkat 1-2 kalimat]
*   **[Manfaat 2]:** [Penjelasan singkat 1-2 kalimat]
*   **[Manfaat 3]:** [Penjelasan singkat 1-2 kalimat]

Fitur-fitur unggulan kami mencakup [Sebutkan 2-3 Fitur Utama, cth: dashboard interaktif, integrasi dengan kalender, laporan otomatis]. Intinya, kami ingin membantu tim Anda fokus pada pengerjaan, bukan pada kerumitan administrasi proyek.

Kami menawarkan paket langganan [Nama Paket yang Ditawarkan] dengan biaya [Sebutkan Harga Singkat, cth: mulai dari Rp xxx/bulan per pengguna] untuk tim Anda. Detail lengkap mengenai fitur per paket dan skema harga bisa Anda lihat di [Link ke Halaman Harga di Website Anda] atau pada lampiran (jika ada).

Kami ingin menawarkan Anda kesempatan untuk mencoba [Nama Produk SaaS] secara langsung. Bagaimana jika kita jadwalkan demo singkat selama 15-20 menit minggu ini? Atau Anda bisa memulai *trial* gratis selama [Jumlah] hari melalui link ini: [Link Trial Gratis].

Mohon balas email ini untuk memberitahu kapan waktu terbaik untuk demo, atau jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.

Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Anda. Kami berharap dapat membantu tim Anda mencapai target proyek dengan lebih mudah.

Salam,

[Nama Anda]
[Jabatan Anda, cth: Account Executive]
[Nama Perusahaan Anda]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email Anda]
[Website Perusahaan Anda]

**Lampiran:**
- Brosur_[NamaProdukSaaS].pdf (Opsional)

Contoh 3: Penawaran Kerjasama Bisnis (Misal: Partnership Event)

Anda ingin mengajak perusahaan lain berkolaborasi untuk sebuah acara (webinar, workshop, dsb).

**Subject: Proposal Kerjasama [Nama Event/Proyek] antara [Nama Perusahaan Anda] & [Nama Perusahaan Partner]**

Yth. Bapak/Ibu [Nama Klien/Kontak Partner],

Saya harap Anda baik-baik saja.

Saya [Nama Anda] dari [Nama Perusahaan Anda]. Saya sangat mengagumi [Sebutkan Prestasi Singkat/Fokus Bisnis Partner yang Anda Kagumi] yang telah dicapai oleh [Nama Perusahaan Partner].

Melihat sinergi antara [Fokus Bisnis/Target Pasar Perusahaan Anda] dan [Fokus Bisnis/Target Pasar Perusahaan Partner], kami ingin mengajukan proposal kerjasama untuk sebuah [Nama Event/Proyek, cth: webinar bersama/campaign kolaborasi] dengan tema "[Tema yang Diusulkan]".

Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak, antara lain:
*   **Perluasan Jangkauan Audiens:** Menggabungkan basis audiens kedua perusahaan untuk menjangkau lebih banyak orang.
*   **Peningkatan Kredibilitas:** Membangun citra positif dengan berasosiasi satu sama lain.
*   **Pertukaran Pengetahuan:** Berbagi *insight* dan keahlian di bidang masing-masing.
*   **Potensi *Lead Generation*:** Menciptakan peluang baru dari audiens yang berpartisipasi.

Kami telah menyiapkan kerangka proposal awal yang lebih detail mengenai format event yang diusulkan, peran masing-masing pihak, estimasi jadwal, dan potensi *win-win solution* lainnya. Proposal ini kami lampirkan bersama email ini.

Kami sangat berharap proposal ini menarik minat Anda. Bagaimana jika kita jadwalkan panggilan singkat dalam satu atau dua hari ke depan untuk membahas ide ini lebih lanjut dan menjawab pertanyaan Anda?

Mohon balas email ini untuk menginformasikan ketersediaan waktu Anda.

Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangan Anda. Kami sangat antusias dengan kemungkinan untuk berkolaborasi dengan [Nama Perusahaan Partner].

Salam hormat,

[Nama Anda]
[Jabatan Anda, cth: Partnership Manager]
[Nama Perusahaan Anda]
[Nomor Telepon]
[Alamat Email Anda]
[Website Perusahaan Anda]

**Lampiran:**
- Proposal_Kerjasama_[NamaEvent].pdf

Kesalahan Umum Saat Mengirim Surat Penawaran via Email

Menghindari kesalahan-kesalahan ini sama pentingnya dengan menyertakan elemen kunci yang benar.

Kesalahan Email Penawaran
Image just for illustration

Subject Line yang Buruk/Spammy

Subject line yang tidak jelas, menggunakan huruf kapital semua, banyak tanda seru, atau kata-kata yang terkesan seperti penipuan, akan membuat email Anda langsung masuk folder spam atau dihapus tanpa dibuka.

Tidak Personal

Mengirim email massal tanpa menyebut nama atau menyesuaikan kontennya dengan penerima membuat email terasa dingin dan tidak relevan. Penerima akan merasa Anda tidak benar-benar peduli dengan kebutuhan spesifik mereka.

Terlalu Panjang & Bertele-tele

Waktu adalah aset berharga. Email penawaran yang isinya muter-muter dan terlalu panjang tanpa poin yang jelas akan membuat penerima cepat bosan dan kehilangan minat. Ingat prinsip ringkas tapi jelas.

Tidak Ada CTA yang Jelas

Setelah membaca seluruh email, penerima jadi bingung harus melakukan apa selanjutnya. CTA yang tidak ada atau ambigu membuat proses tindak lanjut jadi terhenti. Pastikan langkah selanjutnya mudah dipahami.

Banyak Kesalahan Tata Bahasa

Seperti yang sudah disebut, ini mengurangi profesionalisme. Email dengan banyak typo atau struktur kalimat kacau bisa membuat Anda terlihat ceroboh atau tidak serius.

Informasi Harga Tidak Jelas

Menyembunyikan harga atau membuatnya terlalu rumit bisa membuat calon klien frustrasi. Mereka ingin tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan. Jika harganya perlu penyesuaian, jelaskan prosesnya.

Tidak Ada Lampiran yang Relevan

Jika Anda menyebut ada proposal atau detail di lampiran tapi ternyata tidak ada, ini menunjukkan ketidakprofesionalan dan membuat penerima harus repot menghubungi Anda lagi hanya untuk meminta lampiran tersebut.

Tidak Follow Up

Penelitian menunjukkan bahwa seringkali diperlukan beberapa kali kontak sebelum prospek melakukan tindakan. Tidak melakukan follow up berarti Anda melewatkan peluang besar. Banyak kesepakatan terjadi setelah email follow up.

Statistik Menarik Seputar Email dan Penawaran

Beberapa fakta menarik yang menunjukkan pentingnya menggarap email penawaran dengan serius:

  • Rata-rata open rate email bervariasi, tapi email yang dipersonalisasi di baris subjek dilaporkan memiliki kemungkinan 50% lebih tinggi untuk dibuka (HubSpot).
  • Email yang menyertakan nama penerima di baris subjek memiliki click-through rate (CTR) yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak (Experian Marketing Services).
  • Menurut data, sebagian besar email dibuka di perangkat mobile. Jadi, optimasi mobile itu wajib!
  • Sebuah studi oleh Brevet menemukan bahwa 80% penjualan memerlukan lima follow-up telepon setelah kontak awal. Meskipun ini tentang telepon, prinsip yang sama berlaku untuk email; follow up itu vital!
  • Email pemasaran (termasuk penawaran) adalah salah satu saluran dengan Return on Investment (ROI) tertinggi dibandingkan saluran pemasaran digital lainnya.

Merapikan Penawaran dengan Tabel atau Poin-poin

Untuk bagian penawaran atau struktur harga, penggunaan bullet points atau tabel bisa sangat membantu penerima dalam mencerna informasi penting dengan cepat.

Misalnya, untuk membandingkan paket harga:

Paket yang Tersedia:

| Fitur               | Paket Basic        | Paket Pro          | Paket Premium      |
|---------------------|--------------------|--------------------|--------------------|
| Jumlah Pengguna     | 1                  | Hingga 5           | Tidak Terbatas     |
| Ruang Penyimpanan   | 1 GB               | 10 GB              | 100 GB             |
| Dukungan Pelanggan  | Email              | Prioritas Email    | Telepon & Email    |
| Harga Per Bulan     | Rp [Jumlah 1]      | Rp [Jumlah 2]      | Rp [Jumlah 3]      |

Atau untuk menjelaskan cakupan jasa:

Cakupan Jasa Desain Logo:

*   Konsultasi Awal & *Brief*
*   Pengembangan [Jumlah] Konsep Desain Awal
*   Revisi [Jumlah] Kali berdasarkan Masukan
*   Penyerahan *File* Final dalam Format: JPG, PNG (Transparan), SVG (Vektor)
*   Panduan Penggunaan Logo Dasar

Format seperti ini jauh lebih mudah dibaca sekilas dibandingkan paragraf panjang.

Pentingnya Follow Up

Email penawaran pertama seringkali tidak langsung mendapatkan respons. Prospek mungkin sibuk, perlu waktu untuk mempertimbangkan, atau email Anda tertumpuk di kotak masuk mereka. Di sinilah peran follow up sangat krusial.

Follow Up Email Penawaran
Image just for illustration

Follow up bukan berarti memaksa atau mengganggu. Tujuannya adalah untuk:
1. Mengingatkan kembali tentang penawaran Anda.
2. Menawarkan bantuan jika ada pertanyaan.
3. Menciptakan rasa urgensi jika ada deadline penawaran.
4. Menunjukkan bahwa Anda serius dan proaktif.

Idealnya, follow up dilakukan beberapa hari setelah email pertama (misalnya 3-5 hari kerja). Email follow up sebaiknya singkat, sopan, dan langsung merujuk pada email penawaran sebelumnya.

Contoh follow up singkat:

**Subject: Menindaklanjuti: Penawaran Jasa Desain Logo untuk [Nama Perusahaan Klien]**

Yth. Bapak/Ibu [Nama Klien],

Saya harap Anda dalam keadaan baik.

Saya mengirim email ini untuk menindaklanjuti email penawaran jasa desain logo yang saya kirimkan pada [Tanggal Kirim Email Pertama].

Apakah Anda sudah memiliki kesempatan untuk meninjaunya? Saya siap menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin Anda miliki atau mendiskusikan proposal ini lebih lanjut.

Mohon informasikan jika ada waktu yang tepat untuk kita berbicara singkat minggu ini.

Terima kasih kembali atas waktu dan perhatian Anda.

Salam,

[Nama Anda]
[Tanda Tangan Profesional Anda]

Anda mungkin perlu melakukan follow up lebih dari satu kali, dengan jeda waktu yang sedikit lebih lama. Namun, tetap perhatikan frekuensinya agar tidak terkesan mengganggu.

Membuat surat penawaran lewat email memang butuh perhatian pada detail, mulai dari subject line hingga tanda tangan. Dengan perencanaan dan penulisan yang tepat, email penawaran Anda bisa menjadi alat yang sangat ampuh untuk mendapatkan klien baru atau menjalin kerjasama yang sukses. Menggunakan contoh sebagai panduan awal sangat membantu, tapi jangan lupa sesuaikan dengan konteks dan target penerima Anda.

Bagaimana pengalaman Anda dalam mengirim surat penawaran via email? Adakah tips atau tantangan yang pernah Anda hadapi? Ceritakan pengalaman atau pertanyaan Anda di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar