Begini Cara Mudah Bikin Surat Lamaran Kerja KKV Pakai Contoh Ini

Table of Contents

Pernah dengar KKV? Atau malah kamu salah satu yang lagi atau udah selesai ikut program KKV? Buat yang belum tahu, KKV itu biasanya singkatan dari Kuliah Kerja Nyata Vokasi atau sejenisnya, program yang fokusnya ngasih kamu skill dan pengalaman praktis langsung di lapangan. Nah, kalau kamu punya pengalaman KKV dan mau lamar kerja, penting banget lho tunjukkin pengalaman itu di surat lamaranmu. Kenapa? Karena pengalaman praktis dan skill nyata itu yang dicari banyak perusahaan!

Surat Lamaran Kerja KKV Illustration
Image just for illustration

Surat lamaran kerja bukan cuma formalitas ya, guys. Ini kesempatan pertamamu buat ‘jualan’ diri ke HRD atau calon bos. Makanya, bikin surat lamaran yang beda dan menarik perhatian itu krusial banget. Pengalaman KKV yang kamu punya bisa jadi nilai plus yang bikin surat lamaranmu stand out dari tumpukan surat lamaran lainnya.

Apa Itu Surat Lamaran Kerja yang Memanfaatkan Pengalaman KKV?

Sebenernya, ini bukan tipe surat lamaran yang beda sama surat lamaran pada umumnya kok. Strukturnya sama persis kayak surat lamaran kerja standar. Bedanya ada di kontennya. Kamu akan menekankan dan menghubungkan pengalaman, skill, dan pencapaian yang kamu dapat dari program KKV dengan posisi yang kamu lamar. Jadi, surat ini intinya surat lamaran kerja biasa, tapi kamu pinter-pinter nyelipin ‘cerita’ tentang KKV-mu yang relevan.

Misalnya, kalau kamu ikut KKV yang fokusnya pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian organik, terus kamu melamar posisi di perusahaan agribisnis, nah pengalamanmu mengelola proyek pertanian organik itu bisa jadi poin kuat banget. Atau kalau KKV-mu bikin aplikasi buat UMKM, terus kamu lamar kerja sebagai programmer, pengalaman bikin aplikasi itu jelas relevan banget. Intinya, jembatani pengalaman KKV-mu dengan kebutuhan posisi yang dilamar.

Kenapa Pengalaman KKV Penting Dicantumkan di Surat Lamaran?

Banyak lulusan baru atau fresh graduate punya skill yang bagus secara teori, tapi minim pengalaman praktik di dunia kerja nyata. Nah, program KKV ini seringkali ngasih kamu kesempatan itu. Makanya, pengalaman KKV bisa jadi bukti konkret bahwa kamu:

Punya Skill Praktis dan Relevan

Beda sama belajar di kelas yang mayoritas teori, KKV seringkali ngajak kamu langsung terjun ke lapangan. Kamu mungkin belajar skill teknis (kayak mengolah data, mendesain, membuat produk, coding), skill sosial (berinteraksi dengan masyarakat, negosiasi, presentasi), atau skill manajerial (mengatur proyek, mengelola tim, bikin laporan). Skill-skill ini nyata, bisa langsung dipakai di dunia kerja. Mencantumkan ini di surat lamaran nunjukkin kalau kamu nggak cuma jago teori, tapi juga bisa do the work.

Mampu Menyelesaikan Masalah di Dunia Nyata

Di KKV, kamu seringkali dihadapkan sama tantangan atau masalah riil di masyarakat atau mitra program. Kamu dituntut buat berpikir kritis, nyari solusi, dan eksekusi rencana biar masalah itu kelar. Kemampuan menyelesaikan masalah ini valuable banget buat perusahaan mana pun. Dengan cerita pengalaman KKV-mu, kamu bisa tunjukkin kalau kamu bukan orang yang cuma nunggu perintah, tapi inisiatif dan bisa nyari jalan keluar ketika ada kendala.

Punya Adaptabilitas dan Bisa Kerja Sama Tim

Lingkungan KKV itu dinamis dan seringkali beda dari lingkungan kampus. Kamu mungkin harus beradaptasi dengan budaya lokal, kerja bareng orang-orang dari berbagai latar belakang, dan kolaborasi dalam tim buat nyelesaiin proyek. Kemampuan adaptasi dan kerja sama tim itu soft skill yang penting banget di dunia kerja. HRD pasti seneng lihat calon karyawan yang gampang nyetel sama lingkungan baru dan bisa jadi anggota tim yang baik.

Banyak program KKV ngasih kebebasan buat mahasiswa buat merancang dan ngembangin proyek sendiri (tentunya dengan bimbingan). Ini kesempatan buat kamu nunjukkin inisiatif, gimana kamu ngelihat sebuah peluang atau masalah, dan gimana kamu pakai kreativitas buat ngembangin solusi atau program. Perusahaan suka karyawan yang proaktif, nggak pasif, dan bisa ngasih ide-ide segar. Ceritakan gimana inisiatifmu di KKV ngasilin sesuatu yang positif.

Struktur Surat Lamaran Kerja KKV (yang Efektif)

Sama kayak surat lamaran pada umumnya, surat lamaran yang memanfaatkan pengalaman KKV juga punya struktur standar. Penting buat ngikutin struktur ini biar suratmu rapi, profesional, dan informatif.

1. Bagian Kepala Surat (Heading)

Ini bagian paling atas surat. Isinya data pengirim dan penerima, serta tanggal surat dibuat. Pastikan semua informasinya lengkap dan jelas.

  • Identitas Pengirim: Nama lengkap, alamat lengkap, nomor telepon, alamat email, dan kalau ada, link profil profesional (LinkedIn). Pastikan info kontakmu aktif dan mudah dihubungi ya.
  • Tanggal Surat: Tulis tanggal kamu membuat surat lamaran tersebut.
  • Identitas Penerima: Nama penerima (kalau tahu), jabatan penerima (misalnya, Manajer HRD), nama perusahaan, alamat perusahaan. Usahain cari tahu nama Manajer HRD atau orang yang bertanggung jawab rekrutmen, biar suratmu terasa lebih personal. Kalau nggak tahu namanya, cukup tulis jabatannya atau bagian HRD.

Contoh:

[Nama Lengkap Anda]
[Alamat Lengkap Anda]
[Nomor Telepon Anda]
[Alamat Email Anda]
[Link Profil LinkedIn Anda (opsional)]

[Tanggal Pembuatan Surat]

Yth. [Bapak/Ibu Nama Penerima, jika tahu] / [Manajer HRD]
[Nama Perusahaan Tujuan]
[Alamat Lengkap Perusahaan Tujuan]

2. Hal (Subject Line)

Bagian ini memberitahu penerima tentang tujuan suratmu. Bikin jelas dan ringkas. Jangan lupa sebutin posisi yang kamu lamar.

Contoh:

Hal: Lamaran Kerja untuk Posisi [Nama Posisi yang Dilamar]

Atau bisa lebih spesifik kalau diminta kode lamaran:

Hal: Lamaran Kerja - [Nama Posisi yang Dilamar] - Kode [Kode Lamaran, jika ada]

3. Salam Pembuka (Salutation)

Sapa penerima surat secara profesional. Gunakan sapaan yang sesuai.

Contoh:

Dengan hormat,

Atau kalau tahu nama penerimanya:

Yth. Bapak/Ibu [Nama Penerima],

4. Paragraf Pembuka (Opening Paragraph)

Paragraf pertama ini tujuannya memperkenalkan diri dan menyatakan niatmu untuk melamar di posisi tertentu. Sebutkan dari mana kamu dapat info lowongan kerja tersebut. Ini juga bisa jadi momen awal buat sedikit ‘menyentuh’ pengalaman KKV-mu jika memang sangat relevan dengan background umum posisi tersebut.

Contoh:

Melalui surat ini, saya [Nama Lengkap Anda] menyatakan minat saya untuk mengisi posisi [Nama Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan Tujuan], seperti yang saya lihat di [Sebutkan Sumber Info Lowongan, contoh: website perusahaan, LinkedIn, situs job portal ABC]. Sebagai lulusan [Jurusan Anda] dari [Nama Universitas], saya memiliki latar belakang pendidikan dan beberapa pengalaman praktis yang saya yakin relevan dengan persyaratan posisi ini.

Atau bisa langsung sedikit menyinggung KKV jika cocok:

Melalui surat ini, saya [Nama Lengkap Anda], seorang lulusan [Jurusan Anda] dari [Nama Universitas] yang baru saja menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata Vokasi (KKV) di [Lokasi/Bidang KKV Anda], ingin melamar posisi [Nama Posisi yang Dilamar] di [Nama Perusahaan Tujuan]. Informasi lowongan ini saya peroleh dari [Sebutkan Sumber Info Lowongan]. Berbekal ilmu teoritis dari perkuliahan serta pengalaman praktik lapangan yang intensif dari KKV, saya yakin dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan Anda.

5. Paragraf Isi (Body Paragraphs)

Nah, ini bagian paling penting buat “menjual” diri dan menyoroti pengalaman KKV-mu. Di sini, kamu jelaskan kenapa kamu adalah kandidat yang tepat. Hubungkan skill, pengalaman, dan pencapaianmu (khususnya dari KKV) dengan kualifikasi yang dicari perusahaan.

  • Ceritakan Pengalaman KKV-mu: Jangan cuma bilang “Saya ikut KKV”. Jelaskan bidang KKV-mu apa, proyek apa yang kamu kerjakan, peranmu di proyek itu apa, dan hasil atau dampak dari proyek KKV-mu. Usahakan kuantifikasi hasilnya kalau bisa (contoh: “berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat sebesar 30%”, “mengembangkan aplikasi yang digunakan oleh 15 UMKM”).
  • Hubungkan dengan Posisi yang Dilamar: Jelaskan bagaimana skill atau pengalaman dari KKV itu relevan dengan tugas dan tanggung jawab di posisi yang kamu lamar. Gunakan kata kunci yang ada di deskripsi lowongan. Misalnya, kalau posisi itu butuh kemampuan komunikasi dan negosiasi, ceritakan pengalamanmu berinteraksi dengan masyarakat atau mitra di KKV. Kalau butuh skill teknis, jelaskan skill teknis apa yang kamu pakai atau kembangkan di KKV.
  • Sebutkan Skill Lain: Selain KKV, sebutkan juga skill atau pengalaman lain yang relevan (magang, organisasi, skill bahasa, skill komputer, dll.) biar profilmu makin kuat.

Ini butuh beberapa paragraf. Jangan dijejelin semua di satu paragraf ya. Pisahkan per ide atau per jenis skill/experience yang mau kamu highlight.

Contoh paragraf isi yang menyertakan KKV:

Selama program KKV yang saya jalani di [Lokasi KKV] selama [Durasi, contoh: 3 bulan] dengan fokus di bidang [Bidang KKV, contoh: Pengembangan Produk UMKM], saya mendapatkan pengalaman praktik yang sangat berharga. Saya terlibat langsung dalam proyek [Nama Proyek KKV, contoh: Peningkatan Kualitas dan Pemasaran Keripik Singkong Warga], di mana saya bertanggung jawab untuk melakukan analisis pasar, membantu perbaikan proses produksi, serta mengembangkan strategi pemasaran digital untuk produk lokal tersebut. Dalam proyek ini, saya belajar banyak tentang [Sebutkan skill spesifik, contoh: analisis data sederhana, kolaborasi dengan pelaku usaha, penggunaan platform media sosial untuk pemasaran].

Pengalaman tersebut sangat relevan dengan kebutuhan posisi [Nama Posisi yang Dilamar] yang membutuhkan kemampuan [Sebutkan kualifikasi dari lowongan, contoh: riset pasar, kemampuan komunikasi, dan familiar dengan pemasaran digital]. Misalnya, saat KKV, saya berhasil [Sebutkan pencapaian terukur, contoh: membantu peningkatan omzet mitra UMKM sebesar 20% dalam waktu satu bulan melalui kampanye di Instagram dan WhatsApp]. Saya yakin kemampuan saya dalam analisis, eksekusi strategi, dan kerja lapangan akan sangat membantu tim Anda dalam mencapai target.

Selain pengalaman KKV, saya juga aktif dalam organisasi mahasiswa [Nama Organisasi] di bidang [Bidang Organisasi, contoh: publikasi], yang melatih saya dalam [Sebutkan skill dari organisasi, contoh: manajemen waktu, kerja tim, dan *public speaking*]. Saya juga mahir menggunakan [Sebutkan software/tools, contoh: Microsoft Excel, Canva, Google Workspace] yang saya rasa akan sangat mendukung pekerjaan di posisi ini.

6. Paragraf Penutup (Closing Paragraph)

Di bagian ini, kamu ulangi lagi minatmu pada posisi tersebut, nyatakan harapanmu untuk bisa mengikuti proses seleksi lebih lanjut (wawancara), dan sebutkan dokumen pendukung apa saja yang kamu lampirkan bersama surat ini.

Contoh:

Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk bergabung dengan [Nama Perusahaan Tujuan] dan berkontribusi dalam [Sebutkan area kontribusi, contoh: mengembangkan produk, meningkatkan efisiensi operasional, atau mencapai target penjualan]. Saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk mempresentasikan kualifikasi saya lebih lanjut dalam sesi wawancara.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat lamaran ini saya lampirkan dokumen-dokumen pendukung, antara lain [Sebutkan dokumen yang dilampirkan, contoh: Daftar Riwayat Hidup (CV), transkrip nilai, sertifikat KKV (jika ada), portofolio proyek KKV (jika relevan), dan dokumen pendukung lainnya].

7. Salam Penutup (Closing)

Tutup surat dengan salam profesional.

Contoh:

Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

8. Tanda Tangan dan Nama Lengkap

Diakhiri dengan tanda tanganmu (jika fisik) atau cukup ketik nama lengkapmu (jika dikirim via email).

Contoh:

[Tanda Tangan Anda (jika surat fisik)]

[Nama Lengkap Anda]

9. Lampiran (Attachments)

Di bawah nama lengkapmu, sebutkan daftar dokumen yang kamu lampirkan.

Contoh:

Lampiran:
1. Daftar Riwayat Hidup (CV)
2. Transkrip Nilai
3. Sertifikat KKV
4. Portofolio Proyek KKV (jika ada)
5. Dokumen Pendukung Lainnya

Tips Menulis Surat Lamaran Kerja KKV yang Bikin Dilirik

Bikin surat lamaran itu gampang-gampang susah. Biar suratmu maknyus dan punya nilai jual tinggi, perhatikan tips berikut:

1. Sesuaikan dengan Setiap Posisi yang Dilamar (Customized!)

Ini penting banget! Jangan pakai satu surat lamaran untuk semua lowongan. Baca baik-baik deskripsi lowongan, pahami kualifikasi yang dicari, dan sesuaikan isi suratmu (terutama paragraf isi) dengan kebutuhan spesifik posisi itu. Sorot pengalaman KKV atau skill lain yang paling relevan dengan pekerjaan tersebut. Surat yang customized nunjukkin kalau kamu serius dan nggak asal lamar.

2. Sorot Proyek atau Skill dari KKV yang Paling Relevan

Pasti ada banyak hal yang kamu lakukan di KKV. Pilih mana yang paling nyambung sama posisi yang kamu lamar. Kalau lamar posisi di marketing digital, ceritain pengalamanmu bikin konten atau ngelola akun sosmed buat mitra KKV. Kalau lamar di bidang lingkungan, ceritain proyek konservasi atau pengelolaan sampah di KKV-mu. Jangan ceritain semua hal yang nggak relevan, nanti suratnya kepanjangan dan nggak fokus.

3. Gunakan Kalimat Aktif dan Action Verbs

Saat menceritakan pengalamanmu (terutama KKV), gunakan kalimat aktif dan kata kerja tindakan (misalnya: mengembangkan, memimpin, mengelola, meningkatkan, merancang, mengimplementasikan, menganalisis, menyusun). Ini bikin pengalamanmu terdengar lebih dinamis dan kamu terlihat sebagai orang yang proaktif dan punya kontribusi nyata. Contoh: “Saya berhasil meningkatkan partisipasi warga…” lebih kuat daripada “Saya terlibat dalam peningkatan partisipasi warga…”.

4. Buktikan dengan Angka atau Hasil Konkret (Jika Mungkin)

Seperti contoh di atas, kalau kamu bisa ngasih data atau angka yang menunjukkan hasil dari kerja kerasmu di KKV, itu powerful banget. Misalnya, berapa persen peningkatan yang terjadi, berapa banyak orang yang terbantu, berapa unit produk yang terjual, berapa jumlah peserta pelatihan, dsb. Angka itu bukti nyata dari dampak yang kamu hasilkan.

5. Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan

Walaupun pakai gaya casual, surat lamaran itu dokumen formal. Pastikan nggak ada salah ketik (typo), salah eja, atau kesalahan tata bahasa. Ini nunjukkin profesionalitas dan ketelitianmu. Baca ulang berkali-kali atau minta teman buat me-review suratmu sebelum dikirim.

6. Jaga Kerapian dan Format

Pastikan format suratmu rapi. Gunakan font yang mudah dibaca (misalnya Times New Roman, Arial, Calibri) dengan ukuran standar (10-12pt). Pastikan margin pas, jarak antar paragraf nyaman, dan tidak ada bold/italic/underline yang berlebihan. Kalau kirim via email, biasanya surat lamaran dibuat dalam format PDF biar nggak berubah-ubah tampilannya.

7. Jangan Terlalu Fokus Hanya pada KKV

KKV memang nilai plus, tapi kamu juga punya latar belakang pendidikan, skill lain, atau pengalaman dari organisasi/magang. Tetap sebutkan hal-hal relevan lainnya untuk menunjukkan profil kamu secara utuh. KKV adalah salah satu poin kuat, bukan satu-satunya.

Contoh Surat Lamaran Kerja dengan Pengalaman KKV

Ini dia contoh surat lamaran kerja yang bisa kamu adaptasi, fokusnya menonjolkan pengalaman dari KKV. Ingat, ini cuma template. Kamu harus ganti detailnya sesuai pengalaman dan posisi yang kamu lamar ya!

[Nama Lengkap Anda]
[Alamat Lengkap Anda]
[Nomor Telepon Anda]
[Alamat Email Anda]
[Link Profil LinkedIn Anda (opsional)]

Jakarta, 26 Oktober 2023

Yth. Manajer HRD
PT Maju Terus
Jl. Sudirman No. 123
Jakarta Selatan

Hal: Lamaran Kerja untuk Posisi Digital Marketing Specialist

Dengan hormat,

Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang saya lihat di situs [Nama Situs Job Portal], saya tertarik untuk melamar posisi Digital Marketing Specialist di PT Maju Terus. Saya adalah lulusan [Jurusan Anda] dari [Nama Universitas] yang memiliki minat dan pengalaman awal di bidang pemasaran digital, diperkuat dengan pengalaman praktik intensif selama program Kuliah Kerja Nyata Vokasi (KKV).

Selama program KKV yang saya jalani di [Lokasi KKV, contoh: Desa Sukamaju] selama tiga bulan, saya terlibat aktif dalam program peningkatan kapasitas UMKM lokal. Salah satu fokus saya adalah membantu para pelaku usaha mengembangkan kehadiran online mereka. Saya merancang dan mengimplementasikan strategi pemasaran digital sederhana melalui media sosial (Instagram dan Facebook) serta mengoptimalkan list produk mereka di platform e-commerce lokal.

Dalam proyek KKV tersebut, saya berhasil [Sebutkan pencapaian terukur, contoh: meningkatkan jumlah pengikut akun media sosial mitra rata-rata 40% dan membantu salah satu mitra mencatat penjualan online pertamanya dalam dua minggu setelah implementasi strategi digital]. Pengalaman ini mengajarkan saya bagaimana merencanakan kampanye digital dengan anggaran terbatas, membuat konten yang menarik, berinteraksi dengan audiens, serta mengukur hasilnya. Skill praktik ini sangat relevan dengan deskripsi pekerjaan Digital Marketing Specialist yang membutuhkan kemampuan mengelola kampanye online dan analisis data sederhana.

Selain itu, saya juga memiliki pemahaman yang baik tentang dasar-dasar SEO, email marketing, dan penggunaan Google Analytics (level pemula), yang saya pelajari secara mandiri maupun melalui kursus online singkat. Pengalaman organisasi sebagai [Nama Posisi di Organisasi] di [Nama Organisasi] juga melatih saya dalam keterampilan komunikasi, kerja tim, dan manajemen proyek, yang saya yakin penting untuk kolaborasi efektif dalam tim pemasaran.

Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk bergabung dengan PT Maju Terus dan berkontribusi dalam tim pemasaran digital Anda. Saya yakin kombinasi latar belakang pendidikan saya dan pengalaman praktik langsung di lapangan melalui KKV telah membekali saya dengan *skill* dan mentalitas yang dibutuhkan untuk berhasil di posisi ini.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat lamaran ini saya lampirkan Daftar Riwayat Hidup (CV), transkrip nilai, serta portofolio singkat proyek KKV yang berkaitan dengan pemasaran digital. Saya sangat berharap dapat diberikan kesempatan untuk menjelaskan kualifikasi saya lebih detail dalam sebuah wawancara.

Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Anda (jika surat fisik)]

[Nama Lengkap Anda]

Lampiran:
1. Daftar Riwayat Hidup (CV)
2. Transkrip Nilai
3. Portofolio Proyek KKV

Surat Lamaran Kerja Format
Image just for illustration

Ingat ya, ini hanya contoh. Kamu harus mengganti semua detail yang ada di dalam kurung siku [] dengan informasimu sendiri. Buat ceritamu sendiri berdasarkan pengalaman KKV yang benar-benar kamu jalani dan hubungkan dengan posisi yang kamu lamar. Jangan plagiat atau mengarang pengalaman yang tidak ada!

Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan

Meskipun pengalaman KKV itu keren, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi saat mencantumkannya di surat lamaran:

  • Terlalu Umum: Cuma bilang “ikut KKV” tanpa menjelaskan detail proyek, peran, atau hasilnya. HRD nggak akan ngerti apa yang kamu lakukan.
  • Tidak Relevan: Menceritakan pengalaman KKV yang sama sekali nggak nyambung sama posisi yang dilamar. Ini malah bikin suratmu jadi nggak fokus.
  • Bahasa Terlalu Ilmiah atau Laporan KKN: Menggunakan bahasa yang terlalu formal, kaku, atau seperti menulis laporan KKN/KKV. Surat lamaran harusnya persuasif dan mudah dibaca.
  • Mengabaikan Kualifikasi Lain: Terlalu fokus pada KKV sampai lupa menyebutkan pendidikan, skill lain, atau pengalaman relevan lainnya yang juga penting.
  • Typos dan Kesalahan Tata Bahasa: Sekecil apapun, kesalahan ini bisa mengurangi kredibilitasmu di mata HRD.

Hindari kesalahan-kesalahan ini ya biar surat lamaranmu efektif!

Nggak Cuma di Surat, KKV Juga Bisa Masuk CV Lho!

Selain di surat lamaran, pengalaman KKV juga sangat layak kamu masukkan di CV atau resume. Biasanya, kamu bisa buat bagian terpisah untuk ‘Pengalaman Organisasi/Proyek’ atau masukkan detail KKV di bawah bagian ‘Pengalaman’. Sebutkan nama programnya (Kuliah Kerja Nyata Vokasi - KKV [Nama Universitas]), lokasi, durasi, dan poin-poin penting dari proyek/aktivitas utamamu di sana (sama kayak di surat lamaran, tapi dalam format bullet points yang lebih ringkas).

Intinya, manfaatkan pengalaman KKV-mu ini sebagai bukti konkret bahwa kamu punya skill praktis, bisa kerja di lapangan, bisa beradaptasi, dan punya inisiatif. Pengalaman KKV ini adalah aset berhargamu, lho! Jangan disia-siakan.

Menulis surat lamaran kerja yang bagus memang butuh waktu dan usaha. Tapi kalau kamu bisa nyusunnya dengan baik, termasuk menonjolkan pengalaman KKV-mu yang relevan, peluangmu buat dipanggil wawancara pasti makin besar. Ingat, surat lamaran itu kesan pertama, jadi bikinlah yang terbaik!

Gimana? Udah kebayang kan sekarang gimana cara nyusun surat lamaran kerja yang pas buat kamu yang punya pengalaman KKV? Jangan ragu buat eksplorasi lebih lanjut, cari contoh lain, dan terus berlatih nulis ya!

Ada pertanyaan? Atau mungkin kamu punya pengalaman seru waktu KKV yang mau kamu share? Yuk, langsung aja tulis di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar