Begini Contoh Surat Lamaran Hukum dan HAM yang Bikin Dilirik HRD
Melamar pekerjaan, apalagi di bidang hukum atau Hak Asasi Manusia (HAM), itu bukan cuma soal mengirim CV atau resume aja, lho. Ada satu dokumen lagi yang penting banget: surat lamaran kerja atau sering disebut cover letter. Surat ini tuh ibarat jembatan pertama kamu buat ‘ngobrol’ sama rekruter sebelum mereka lihat CV kamu. Di bidang hukum dan HAM, surat lamaran yang powerful bisa nunjukkin nggak cuma skill teknis kamu, tapi juga passion dan pemahaman kamu soal isu-isu sensitif.
Image just for illustration
Kenapa sih surat lamaran di bidang ini butuh perhatian ekstra? Bidang hukum dan HAM itu sangat spesifik. Kamu nggak cuma butuh paham pasal-pasal atau regulasi, tapi juga punya empati, integritas, dan kemampuan analisis yang kuat. Surat lamaran kamu harus bisa mencerminkan kualitas-kualitas ini dengan jelas, langsung ke poinnya, dan bikin rekruter penasaran pengen tahu lebih lanjut tentang kamu. Intinya, surat lamaran ini kesempatan emas buat ngejelasin kenapa kamu yang paling pas buat posisi itu.
Bagian-Bagian Penting Surat Lamaran¶
Surat lamaran yang baik itu punya struktur yang umum, tapi tiap bagiannya punya peran penting. Yuk, kita bedah satu per satu biar kamu nggak kebingungan.
Kepala Surat dan Info Kontak¶
Bagian paling atas surat ini berisi informasi kontak kamu dan informasi kontak penerima surat. Pastikan semua detailnya akurat dan profesional.
- Informasi Kamu:
- Nama Lengkap
- Alamat Lengkap
- Nomor Telepon Aktif
- Alamat Email Profesional (hindari email alay atau aneh-aneh)
- Link Profil Profesional (misal: LinkedIn, kalau ada)
- Tanggal Penulisan Surat: Tulis tanggal saat kamu membuat surat itu.
- Informasi Penerima Surat:
- Nama Lengkap Penerima (kalau tahu, ini lebih baik!) atau Jabatan
- Nama Perusahaan/Organisasi
- Alamat Perusahaan/Organisasi
Kenapa ini penting? Ini nunjukkin bahwa kamu profesional dan serius dalam melamar. Informasi yang lengkap juga memudahkan rekruter untuk menghubungi kamu kembali.
Salam Pembuka¶
Bagian ini sering dianggap sepele, padahal ini kesan pertama kamu lho. Usahakan untuk menyebut nama rekruter atau manajer HRD kalau kamu tahu namanya. Contohnya: “Yth. Bapak/Ibu [Nama Lengkap]”, atau “Dengan hormat, Ibu [Nama Keluarga]”. Kalau benar-benar nggak tahu nama spesifiknya, kamu bisa pakai “Yth. Bapak/Ibu Manajer Sumber Daya Manusia” atau “Dengan hormat”. Hindari sapaan yang terlalu umum seperti “Kepada Yth.” tanpa kelanjutan, atau yang terlalu akrab.
Menggunakan nama spesifik nunjukkin bahwa kamu sudah melakukan sedikit riset. Ini effort kecil yang bisa bikin surat lamaran kamu stand out.
Paragraf Pembuka¶
Paragraf pertama ini krusial banget. Di sini kamu langsung to the point nyebutin posisi apa yang kamu lamar dan dari mana kamu tahu info lowongan tersebut. Selain itu, sampaikan juga ketertarikan kamu pada posisi tersebut dan kenapa kamu tertarik melamar di perusahaan/organisasi itu.
Contoh: “Dengan surat ini, saya ingin menyampaikan ketertarikan saya untuk melamar posisi Staf Hukum yang diiklankan di website [Nama Website] pada tanggal [Tanggal]. Latar belakang pendidikan dan pengalaman saya di bidang hukum, khususnya dalam [Sebutkan Spesialisasi jika ada, misal: hukum perdata/pidana/HAM], membuat saya yakin dapat memberikan kontribusi signifikan bagi [Nama Perusahaan/Organisasi].”
Paragraf ini harus ringkas, jelas, dan langsung menarik perhatian. Hindari basa-basi yang terlalu panjang. Langsung tunjukkan match antara kamu dan posisi yang dilamar.
Paragraf Isi (Body Paragraphs)¶
Ini bagian utama surat lamaran kamu. Di sini kamu “menjual” diri kamu dengan menghubungkan kualifikasi, skill, pengalaman, dan pencapaian kamu dengan persyaratan yang disebutkan di iklan lowongan. Jangan hanya mendaftar apa yang ada di CV, tapi jelaskan bagaimana kualifikasi itu relevan dan bermanfaat bagi posisi yang kamu lamar.
- Hubungkan dengan Persyaratan: Baca baik-baik deskripsi pekerjaan dan sebutkan skill atau pengalaman spesifik yang kamu punya yang cocok dengan persyaratan tersebut. Misalnya, jika lowongan butuh kemampuan riset hukum, sebutkan pengalaman riset kamu. Jika butuh pengalaman advokasi, ceritakan singkat pengalaman advokasi kamu.
- Berikan Contoh Konkret: Jangan hanya bilang “Saya punya skill komunikasi yang baik”. Lebih baik lagi kalau kamu bilang, “Kemampuan komunikasi saya teruji saat saya berhasil mempresentasikan hasil riset hukum saya di hadapan para akademisi di seminar [Nama Seminar].”
- Tunjukkan Pemahaman tentang Organisasi/Isu HAM (jika relevan): Jika melamar di organisasi HAM, tunjukkan bahwa kamu paham isu-isu yang sedang mereka perjuangkan dan kenapa kamu personally peduli dengan isu tersebut. Ini menunjukkan passion dan commitment.
- Sebutkan Prestasi (jika ada): Kalau ada prestasi yang relevan, sebutkan di sini. Misalnya, IPK tinggi (kalau fresh graduate), penghargaan, publikasi, atau keberhasilan dalam menangani kasus/proyek (jika sudah berpengalaman).
Idealnya, ada 2-3 paragraf isi yang masing-masing fokus pada aspek kualifikasi yang berbeda namun saling mendukung. Pastikan alurnya logis dan mudah dibaca. Gunakan strong action verbs untuk menjelaskan tindakan dan pencapaian kamu.
Paragraf Penutup¶
Paragraf ini berfungsi untuk merangkum kembali minat kamu, menegaskan kembali bahwa kamu adalah kandidat yang kuat, dan menyatakan call to action (ajakan untuk wawancara). Ulangi lagi ketertarikan kamu pada posisi dan organisasi.
Contoh: “Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk berkontribusi di [Nama Perusahaan/Organisasi] dan yakin kualifikasi saya, khususnya dalam [Sebutkan lagi skill/area utama], sangat relevan dengan kebutuhan posisi Staf Hukum. Saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai aplikasi saya dalam sesi wawancara. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.”
Tutup dengan sopan dan profesional.
Salam Penutup dan Tanda Tangan¶
Bagian ini standar seperti surat formal lainnya. Gunakan salam penutup yang profesional seperti “Hormat saya”, “Dengan hormat”, atau “Salam”. Kemudian beri spasi untuk tanda tangan (jika dicetak) atau ketik nama lengkap kamu.
- Salam Penutup
- (Tanda Tangan - jika cetak)
- Nama Lengkap Kamu
Lampiran (Jika Ada)¶
Kalau kamu melampirkan dokumen tambahan selain CV (misalnya transkrip nilai, sertifikat, portofolio tulisan hukum), sebutkan di bagian bawah surat lamaran. Contoh: “Lampiran: Curriculum Vitae”.
Contoh Surat Lamaran Kerja di Bidang Hukum dan HAM¶
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang ditunggu-tunggu: contoh surat lamaran! Ingat, contoh ini hanyalah panduan. Kamu harus menyesuaikannya dengan data diri kamu, posisi yang dilamar, dan perusahaan/organisasi tujuannya ya.
Contoh 1: Lamaran Posisi Staf Hukum di Perusahaan¶
Ini contoh surat lamaran untuk posisi staf hukum di departemen legal sebuah perusahaan.
[Nama Lengkap Kamu]
[Alamat Lengkap Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Alamat Email Profesional Kamu]
[Link LinkedIn Kamu (Opsional)]
[Tanggal]
Yth. Bapak/Ibu Manajer Sumber Daya Manusia
PT. [Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]
Dengan hormat,
Dengan surat ini, saya bermaksud menyampaikan ketertarikan yang besar untuk melamar posisi Staf Hukum yang saat ini dibuka di PT. [Nama Perusahaan], sebagaimana informasi yang saya peroleh dari [Sumber Info Lowongan, misal: website PT. ABC] pada tanggal [Tanggal]. Latar belakang pendidikan saya di bidang hukum serta pengalaman praktis yang relevan membuat saya percaya dapat berkontribusi secara efektif dalam tim legal perusahaan Anda.
Selama studi saya di Fakultas Hukum [Nama Universitas], saya fokus mendalami hukum perusahaan, hukum bisnis, dan hukum perdata. Saya memiliki pemahaman yang kuat mengenai berbagai peraturan perundang-undangan yang relevan dengan operasional bisnis. Selain itu, saya juga aktif mengikuti berbagai seminar dan *workshop* terkait perkembangan hukum terbaru, yang membekali saya dengan pengetahuan yang *up-to-date* dan komprehensif.
Pengalaman magang saya selama [Durasi Magang, misal: 3 bulan] di Kantor Hukum [Nama Kantor Hukum] memberikan saya pemahaman praktis mengenai proses litigasi dan non-litigasi. Saya terlibat langsung dalam penyusunan draf dokumen hukum, melakukan riset mendalam terhadap kasus, dan membantu persiapan berkas untuk persidangan. Pengalaman ini mengasah kemampuan analisis, riset, dan penulisan hukum saya secara signifikan. Kemampuan saya dalam mengoperasikan sistem database hukum elektronik juga sangat baik.
Saya adalah individu yang teliti, memiliki *attention to detail* yang tinggi, dan mampu bekerja di bawah tekanan untuk memenuhi *deadline*. Saya juga memiliki kemampuan interpersonal yang baik dan dapat bekerja sama dalam tim. Komitmen saya terhadap etika profesi dan integritas sangat kuat, sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di PT. [Nama Perusahaan].
Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk bergabung dan berkontribusi di PT. [Nama Perusahaan], yang saya kenal memiliki reputasi sangat baik di industri [Sebutkan Industrinya]. Saya yakin dapat mengaplikasikan *skill* dan pengetahuan saya untuk mendukung kebutuhan legal perusahaan. Saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk menjelaskan kualifikasi saya lebih lanjut dalam sebuah sesi wawancara.
Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.
Hormat saya,
(Tanda Tangan - Jika Dicetak)
[Nama Lengkap Kamu]
Penjelasan Contoh 1:
* Paragraf pembuka langsung menyatakan tujuan dan dari mana info didapat.
* Paragraf isi pertama fokus pada latar belakang pendidikan dan pengetahuan teoretis.
* Paragraf isi kedua fokus pada pengalaman praktis (magang) dan skill yang relevan.
* Paragraf isi ketiga menyoroti soft skill dan value personal yang penting di lingkungan kerja profesional.
* Paragraf penutup menegaskan kembali minat dan call to action.
Contoh 2: Lamaran Posisi Human Rights Officer di NGO¶
Ini contoh surat lamaran untuk posisi di organisasi non-pemerintah (NGO) yang bergerak di bidang HAM. Gaya bahasanya mungkin bisa sedikit lebih personal atau menunjukkan passion yang kuat terhadap isu tertentu.
[Nama Lengkap Kamu]
[Alamat Lengkap Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Alamat Email Profesional Kamu]
[Link LinkedIn/Blog Profesional Kamu (Opsional)]
[Tanggal]
Yth. Bapak/Ibu [Nama Kontak Spesifik jika Tahu, atau Direktur/Koordinator Program]
[Nama Organisasi NGO]
[Alamat Organisasi NGO]
Dengan hormat,
Saya menulis surat ini untuk menyatakan minat saya yang mendalam terhadap posisi Human Rights Officer di [Nama Organisasi NGO], sebagaimana yang saya lihat di [Sumber Info Lowongan, misal: akun media sosial Organisasi ABC] pada tanggal [Tanggal]. Misi dan kerja-kerja [Nama Organisasi NGO] dalam memperjuangkan hak-hak [Sebutkan Isu Spesifik NGO, misal: minoritas/perempuan/anak-anak] sangat menginspirasi saya dan sejalan dengan nilai-nilai yang saya yakini.
Saya adalah seorang profesional/lulusan hukum dengan fokus kuat pada studi Hak Asasi Manusia. Selama studi, saya mendalami hukum HAM internasional dan nasional, serta mekanisme perlindungan HAM. Saya juga terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan advokasi dan edukasi HAM, seperti menjadi relawan di komunitas [Nama Komunitas] yang berfokus pada isu [Sebutkan Isu]. Pengalaman ini membekali saya dengan pemahaman yang mendalam mengenai tantangan praktis dalam penegakan HAM di lapangan.
Pengalaman saya dalam melakukan riset, pengumpulan data, dan penyusunan laporan terkait isu-isu HAM merupakan keahlian utama saya. Sebagai bagian dari tim riset untuk proyek [Nama Proyek, jika ada], saya bertanggung jawab penuh dalam menganalisis [Sebutkan jenis data/analisis] dan menyajikan temuan dalam format yang mudah dipahami. Selain itu, saya memiliki pengalaman dalam memfasilitasi diskusi dan memberikan edukasi singkat mengenai HAM kepada berbagai kalangan masyarakat, yang mengasah kemampuan komunikasi dan adaptasi saya.
Saya sangat termotivasi untuk menggunakan *skill* dan pengetahuan saya untuk memberikan dampak positif dalam kerja-kerja perlindungan dan pemajuan HAM. Saya percaya kemampuan analisis saya, ditambah dengan empati dan komitmen yang tinggi terhadap isu-isu keadilan sosial, akan sangat berguna bagi [Nama Organisasi NGO]. Saya siap untuk bekerja keras, belajar hal baru, dan berkontribusi dalam mencapai tujuan organisasi.
Saya sangat berharap dapat bergabung dengan tim [Nama Organisasi NGO] dan berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana kualifikasi saya dapat mendukung inisiatif-inisiatif penting yang sedang dijalankan. Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu.
Hormat saya,
(Tanda Tangan - Jika Dicetak)
[Nama Lengkap Kamu]
Penjelasan Contoh 2:
* Paragraf pembuka langsung menyatakan minat dan menghubungkan minat tersebut dengan misi organisasi (menunjukkan riset dan passion).
* Paragraf isi pertama fokus pada latar belakang pendidikan di bidang HAM dan pengalaman relevan (aktivisme/relawan).
* Paragraf isi kedua menyoroti skill spesifik yang dibutuhkan di bidang HAM (riset, pelaporan, edukasi, komunikasi).
* Paragraf isi ketiga menekankan motivasi, komitmen, dan value personal yang penting untuk kerja-kerja HAM.
* Paragraf penutup menegaskan kembali keinginan untuk berkontribusi dan call to action.
Contoh 3: Lamaran Magang (Internship) di Firma Hukum dengan Spesialisasi HAM¶
Ini contoh surat lamaran untuk posisi magang. Fokusnya mungkin lebih ke potensi, kemauan belajar, dan apa yang ingin kamu dapatkan dari magang tersebut, sambil tetap menyoroti kualifikasi yang relevan.
[Nama Lengkap Kamu]
[Alamat Lengkap Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Alamat Email Profesional Kamu]
[Nama Universitas Kamu]
[Jurusan/Program Studi Kamu]
[Tanggal]
Yth. Bapak/Ibu [Nama Kontak Spesifik jika Tahu, atau Manajer Rekrutmen/Partner]
[Nama Firma Hukum]
[Alamat Firma Hukum]
Dengan hormat,
Saya menulis surat ini untuk menyatakan minat saya yang besar untuk melamar posisi Magang Musim [Sebutkan Musim, misal: Panas/Dingin] tahun [Tahun] di [Nama Firma Hukum], seperti yang saya lihat di [Sumber Info Lowongan, misal: website firma hukum/acara job fair]. Reputasi [Nama Firma Hukum] dalam menangani kasus-kasus penting di bidang [Sebutkan Spesialisasi Firma Hukum, misal: hukum pidana dan HAM] sangat menginspirasi saya sebagai seorang mahasiswa hukum.
Saat ini saya adalah mahasiswa semester [Sebutkan Semester] di Fakultas Hukum [Nama Universitas], dengan fokus studi pada hukum pidana dan hukum HAM. Saya berhasil mempertahankan IPK sebesar [Sebutkan IPK] dan aktif mengikuti berbagai kegiatan akademik maupun non-akademik yang relevan. Kursus-kursus yang saya ambil, seperti Hukum Acara Pidana dan Hukum Internasional HAM, telah membekali saya dengan pemahaman teoritis yang kuat mengenai isu-isu yang menjadi fokus firma Anda.
Saya memiliki *skill* riset hukum yang baik, terbiasa menggunakan database hukum *online*, dan mampu menganalisis kasus secara kritis. Saya juga pernah berkontribusi dalam penyusunan artikel jurnal mahasiswa mengenai [Sebutkan Topik Relevan, jika ada]. Meskipun belum memiliki pengalaman kerja formal, saya sangat termotivasi untuk belajar langsung dari para profesional berpengalaman di [Nama Firma Hukum]. Saya adalah individu yang proaktif, detail-oriented, dan memiliki etos kerja yang kuat.
Saya percaya kesempatan magang di [Nama Firma Hukum] akan memberikan pengalaman yang tak ternilai dalam mengaplikasikan ilmu hukum yang saya pelajari ke dalam praktik nyata, khususnya dalam konteks penegakan HAM melalui jalur hukum. Saya sangat antusias untuk berkontribusi dalam tugas-tugas yang diberikan dan belajar sebanyak mungkin dari tim Anda.
Saya sangat berharap dapat diberikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai aplikasi saya dalam sebuah sesi wawancara. Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.
Hormat saya,
(Tanda Tangan - Jika Dicetak)
[Nama Lengkap Kamu]
Penjelasan Contoh 3:
* Paragraf pembuka langsung menyatakan tujuan (melamar magang) dan menunjukkan alasan memilih firma tersebut (spesialisasi dan reputasi).
* Paragraf isi pertama fokus pada status mahasiswa, prestasi akademik, dan area studi yang relevan.
* Paragraf isi kedua menyoroti skill yang sudah dimiliki meskipun belum berpengalaman kerja penuh, serta sikap proaktif dan kemauan belajar.
* Paragraf isi ketiga menekankan tujuan magang: belajar praktik nyata dan kontribusi.
* Paragraf penutup kembali menunjukkan antusiasme dan call to action.
Tips Jitu Menulis Surat Lamaran Hukum dan HAM¶
Selain struktur dan contoh di atas, ada beberapa tips tambahan biar surat lamaran kamu makin oke:
1. Personalisasi Surat Kamu¶
Ini penting banget! Jangan pakai satu surat lamaran untuk semua lowongan. Sesuaikan setiap surat dengan nama penerima (kalau tahu), nama perusahaan/organisasi, dan spesifikasinya. Sebutkan kenapa kamu tertarik dengan organisasi tersebut dan bagaimana skill kamu cocok dengan posisi tersebut.
2. Gunakan Kata Kunci dari Iklan Lowongan¶
Baca baik-baik deskripsi pekerjaan dan persyaratan di iklan lowongan. Coba identifikasi kata-kata kunci (keywords) yang sering muncul, misalnya “riset hukum”, “advokasi”, “penyusunan draf”, “hukum pidana”, “HAM internasional”, “fasilitasi workshop”, dsb. Sisipkan kata-kata kunci ini secara natural di dalam surat lamaran kamu, terutama di bagian paragraf isi. Ini membantu sistem applicant tracking system (ATS) dan rekruter menemukan kecocokan antara kamu dan lowongan.
3. Tunjukkan Passion dan Value Kamu¶
Di bidang hukum dan HAM, passion dan integritas itu penting. Di surat lamaran, kamu bisa tunjukkan ini dengan cara:
* Menjelaskan kenapa kamu tertarik dengan isu HAM tertentu.
* Menyebutkan keterlibatan kamu dalam kegiatan pro bono atau relawan.
* Menghubungkan pengalaman kamu dengan misi organisasi.
* Menggunakan bahasa yang menunjukkan komitmen kamu terhadap keadilan dan HAM.
4. Fokus pada Prestasi, Bukan Hanya Tugas¶
Alih-alih hanya mendaftar tugas yang pernah kamu lakukan (“bertanggung jawab melakukan riset”), lebih baik fokus pada apa yang kamu capai dari tugas itu (“berhasil menemukan dasar hukum yang kuat untuk kasus X” atau “menyusun draf MOU yang disetujui klien”). Gunakan strong action verbs (misal: menganalisis, meneliti, menyusun, memfasilitasi, mempresentasikan, mengorganisir).
5. Jaga Profesionalisme dan Formalitas (Tapi Tetap Casual)¶
Gaya “casual” di sini bukan berarti pakai bahasa gaul, ya. Maksudnya, buat surat lamaran kamu mudah dibaca, alurnya enak, dan nggak kaku banget kayak skripsi. Tetap gunakan bahasa Indonesia yang baku dan sopan, tapi hindari kalimat yang berbelit-belit. Gunakan format surat resmi.
6. Perhatikan Panjang Surat¶
Surat lamaran sebaiknya tidak lebih dari satu halaman. Rekruter biasanya punya waktu terbatas untuk membaca. Buat setiap kalimat berarti dan langsung ke intinya. Paragraf isi 3-5 kalimat itu ideal untuk menjaga kepadatan informasi.
7. Proofread dengan Teliti¶
Ini WAJIB! Kesalahan penulisan, tata bahasa, atau typo bisa mengurangi kredibilitas kamu. Baca ulang surat lamaran kamu berkali-kali. Minta teman atau mentor untuk membacanya juga. Pastikan nama penerima dan nama perusahaan/organisasi sudah benar ejaannya.
Fakta Menarik di Bidang Hukum dan HAM¶
Bicara soal hukum dan HAM, ada beberapa hal menarik yang mungkin bisa jadi inspirasi atau sekadar pengetahuan:
- Di Indonesia, pro bono (bantuan hukum gratis untuk masyarakat tidak mampu) adalah kewajiban bagi para advokat. Ini menunjukkan sisi sosial dari profesi hukum.
- Banyak organisasi HAM di Indonesia bekerja pada isu-isu spesifik, seperti hak perempuan, anak, buruh, lingkungan, atau masyarakat adat. Memahami fokus organisasi yang kamu lamar itu penting.
- Pekerjaan di bidang HAM seringkali membutuhkan kemampuan advokasi non-litigasi (di luar pengadilan), seperti lobi, kampanye publik, edukasi masyarakat, dan negosiasi. Ini beda dengan stereotype pengacara yang hanya di pengadilan.
- Banyak kasus HAM di Indonesia melibatkan cross-border issues atau hukum internasional. Memahami hukum HAM internasional (seperti instrumen PBB) bisa jadi nilai plus.
- Perkembangan teknologi juga mempengaruhi bidang ini, lho. Ada yang namanya legal tech (teknologi di bidang hukum) dan pemantauan HAM menggunakan teknologi.
Kesimpulan¶
Menulis surat lamaran kerja di bidang hukum dan HAM memang butuh perhatian khusus. Dokumen ini bukan cuma pelengkap CV, tapi kesempatan kamu buat menunjukkan passion, kualifikasi spesifik, dan pemahaman kamu soal isu-isu penting. Dengan mengikuti panduan struktur, melihat contoh-contoh yang ada, dan menerapkan tips-tips jitu, kamu bisa membuat surat lamaran yang stand out dan meningkatkan peluang kamu dipanggil wawancara. Ingat, personalisasi, fokus pada relevansi, dan proofread itu kuncinya!
Gimana, sudah terbayang mau bikin surat lamaran seperti apa? Punya pengalaman atau tips lain saat melamar di bidang ini? Yuk, share di kolom komentar di bawah! Siapa tahu pengalaman kamu bisa membantu teman-teman lain yang sedang berjuang mencari kerja di bidang hukum dan HAM.
Posting Komentar