8 Tips Bikin Surat Lamaran Jobstreet Langsung Dilirik Rekruter

Daftar Isi

Melamar kerja via Jobstreet memang praktis banget. Kamu bisa apply ke banyak lowongan cuma dengan beberapa klik. Tapi, jangan salah, di balik kemudahan itu ada satu elemen krusial yang sering diremehkan: surat lamaran kerja atau yang sering muncul sebagai “Application Message” di Jobstreet. Ini bukan cuma formalitas, lho! Surat lamaran ini adalah kesempatan pertamamu buat ‘bicara’ langsung sama rekruter dan nunjukkin kenapa kamu adalah kandidat yang pas.

Pentingnya Surat Lamaran di Jobstreet

Bayangin gini: HRD lagi buka puluhan, bahkan mungkin ratusan, lamaran untuk satu posisi. Resume/CV kamu emang penting buat nunjukkin pengalaman dan skill secara detail. Tapi, apa yang bikin HRD tertarik buat baca CV-mu lebih lanjut? Nah, di sinilah surat lamaran berperan. Itu kayak ‘pembuka’ atau trailer dari diri kamu.

pentingnya surat lamaran
Image just for illustration

Surat lamaran yang bagus di Jobstreet itu fungsinya mirip banget sama surat lamaran konvensional, tapi formatnya disesuaikan sama platform digital. Biasanya, Jobstreet nyediain kolom teks kosong buat kamu nulis pesan singkat ke rekruter. Kolom ini adalah tempat emas buat kamu bikin kesan pertama yang kuat. Jangan sampai kosong atau diisi seadanya!

Struktur Surat Lamaran di Jobstreet yang Efektif

Meskipun formatnya cuma teks di kolom kecil, kamu tetep perlu struktur yang jelas biar pesannya nyampe. Struktur dasarnya mirip sama surat lamaran biasa, tapi lebih ringkas dan langsung ke intinya.

1. Pembukaan (Opening)

Ini bagian paling awal. Langsung sapa rekruter (kalau tahu namanya, sebutin! Kalau nggak, sapa secara umum seperti “Kepada Yth. Tim Rekrutmen [Nama Perusahaan]”). Sebutin posisi apa yang kamu lamar dan dari mana kamu tahu info lowongan itu (misalnya, “Saya menulis surat ini untuk melamar posisi [Nama Posisi] yang saya lihat di Jobstreet.com”).

2. Isi (Body)

Ini core dari surat lamaranmu. Jangan cuma nyebutin ulang isi CV. Di sini, kamu perlu menghubungkan skill dan pengalamanmu dengan kualifikasi yang dicari di lowongan. Pilih 2-3 poin penting dari diri kamu yang paling relevan sama posisi itu. Jelaskan secara singkat kenapa skill atau pengalaman itu bikin kamu cocok buat peran tersebut. Fokus pada kontribusi apa yang bisa kamu berikan ke perusahaan.

3. Penutup (Closing)

Di bagian ini, tunjukkin lagi antusiasmemu terhadap posisi dan perusahaan. Kamu bisa bilang kalo kamu sangat tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut tentang kualifikasi kamu dalam wawancara. Ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian rekruter.

4. Salam Penutup dan Identitas

Akhiri dengan salam penutup yang sopan, misalnya “Hormat saya” atau “Dengan hormat”. Lalu, tulis nama lengkapmu.

Tips Ampuh Bikin Surat Lamaran di Jobstreet Makin Menonjol

Nulis di kolom teks Jobstreet itu beda sama nulis surat fisik atau PDF. Ada triknya biar efektif dan dilirik HRD.

1. Jangan Pernah Pakai Surat Lamaran Generik

Ini dosa terbesar! Rekruter tahu banget mana surat lamaran yang copy-paste dan mana yang dibuat khusus. Setiap lowongan itu unik, jadi surat lamaranmu juga harus unik. Sesuaikan isinya dengan deskripsi pekerjaan dan kualifikasi yang diminta. Sebutin nama perusahaan dengan benar, jangan sampai salah ketik atau pakai nama perusahaan lain!

surat lamaran unik
Image just for illustration

2. Gunakan Keyword yang Relevan

HRD sering pakai sistem Applicant Tracking System (ATS) atau setidaknya melakukan scanning cepat untuk mencari kata kunci tertentu dari deskripsi lowongan. Baca baik-baik deskripsi pekerjaan, lalu masukkan kata kunci yang relevan (misalnya, nama software, skill khusus, atau industri) ke dalam surat lamaranmu. Tapi, jangan dijejelin ya, masukkinnya secara natural dalam kalimat.

3. Buat Ringkas Tapi Berisi

Jobstreet mungkin punya batasan karakter atau rekruter cuma punya waktu singkat buat baca. Jadi, usahakan surat lamaranmu ringkas, padat, dan langsung ke inti. Fokus pada poin-poin terpenting yang ingin kamu sampaikan. Biasanya, 3-5 paragraf pendek sudah cukup.

4. Tunjukkan Antusiasme dan Pemahaman tentang Perusahaan

Rekruter suka kandidat yang beneran tertarik sama posisi dan perusahaannya. Jelaskan kenapa kamu tertarik melamar di perusahaan itu. Apakah karena nilai-nilai perusahaan, produk/layanannya, atau budaya kerjanya? Ini nunjukkin kalo kamu udah riset dan serius melamar.

5. Proofread! Proofread! Proofread!

Salah ketik atau kesalahan tata bahasa itu bikin ilfeel banget. Itu nunjukkin kalo kamu kurang teliti. Setelah selesai nulis, baca lagi dengan seksama. Kalau perlu, baca keras-keras atau minta teman buat bacain. Jangan sampai ada typo sekecil apapun!

6. Highlight Prestasi, Bukan Cuma Tugas

Alih-alih cuma nyebutin “bertanggung jawab atas laporan bulanan”, coba ubah jadi “berhasil menyusun laporan bulanan yang akurat dan diserahkan tepat waktu, membantu tim manajemen mengambil keputusan strategis”. Fokus pada hasil atau pencapaianmu, bukan cuma deskripsi pekerjaan lamamu.

7. Gunakan Format yang Mudah Dibaca

Karena cuma teks biasa, hindari penggunaan simbol aneh-aneh atau terlalu banyak huruf kapital. Gunakan spasi antar paragraf agar tulisanmu lebih mudah dibaca.

Contoh Surat Lamaran di Jobstreet

Oke, sekarang kita masuk ke bagian paling ditunggu-tunggu: contohnya! Ingat, ini cuma template ya. Kamu harus banget customize sesuai sama diri kamu, posisi yang dilamar, dan perusahaan tujuannya.

Contoh 1: Untuk Fresh Graduate (Posisi Staff Marketing)

Kepada Yth.
Tim Rekrutmen
PT Maju Bersama

Dengan hormat,

Saya menulis surat ini untuk melamar posisi Staff Marketing yang diiklankan di Jobstreet.com. Sebagai fresh graduate dari [Nama Universitas] dengan jurusan [Nama Jurusan], saya sangat tertarik dengan industri marketing dan melihat peluang di PT Maju Bersama sebagai langkah awal yang ideal untuk karir saya.

Selama masa studi, saya aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepanitiaan, di mana saya mengembangkan kemampuan komunikasi, kerja tim, dan *problem-solving*. Saya juga memiliki pengetahuan dasar yang kuat tentang konsep marketing digital dan *social media management* melalui beberapa *course* online dan proyek kampus.

Saya yakin dengan semangat belajar tinggi dan dasar pengetahuan yang saya miliki, saya dapat berkontribusi positif bagi tim marketing PT Maju Bersama. Saya adalah individu yang proaktif, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan kerja baru.

Saya sangat berharap mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan lebih lanjut kualifikasi saya dalam sesi wawancara. Terima kasih atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,

[Nama Lengkap Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Email Kamu]

Penjelasan Contoh 1:
- Langsung menyebutkan posisi dan sumber info lowongan.
- Menghubungkan latar belakang pendidikan dengan minat industri.
- Menyoroti skill yang relevan dari pengalaman non-akademis (organisasi/panitia).
- Menyebutkan pengetahuan atau skill spesifik (marketing digital, socmed).
- Menunjukkan sifat positif (proaktif, kreatif, adaptif).
- Menutup dengan menunjukkan antusiasme untuk wawancara.

Contoh 2: Untuk Profesional Berpengalaman (Posisi Senior Software Engineer)

Kepada Yth.
HR Manager
[Nama Perusahaan]

Dear Sir/Madam,

Saya menulis surat ini dengan penuh minat untuk melamar posisi Senior Software Engineer yang saat ini dibuka di [Nama Perusahaan], seperti yang saya temukan di Jobstreet.com. Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam pengembangan perangkat lunak, khususnya di bidang [Sebutkan Bidang Spesifik, misal: backend development dengan Java dan Spring Boot], saya yakin dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tim teknologi Anda.

Selama karir saya di perusahaan sebelumnya, [Nama Perusahaan Sebelumnya], saya telah memimpin beberapa proyek pengembangan fitur-fitur krusial yang berhasil meningkatkan efisiensi [Sebutkan Dampaknya, misal: sistem hingga 20%] dan berpartisipasi aktif dalam mentransformasi arsitektur monolitik menjadi microservices. Saya juga memiliki pengalaman dalam mentoring tim junior dan memastikan kualitas kode yang tinggi melalui *code review* dan praktik CI/CD.

Saya sangat terkesan dengan [Sebutkan Sesuatu tentang Perusahaan, misal: inovasi teknologi yang dilakukan oleh [Nama Perusahaan] dalam beberapa tahun terakhir] dan antusias untuk bergabung dengan tim yang dinamis dan berorientasi pada solusi seperti milik Anda. Saya siap menghadapi tantangan teknis yang kompleks dan berkontribusi pada kesuksesan proyek-proyek mendatang.

Saya menantikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana kualifikasi dan pengalaman saya selaras dengan kebutuhan posisi Senior Software Engineer di [Nama Perusahaan]. Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.

Sincerely,

[Nama Lengkap Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Email Kamu]

Catatan: Penggunaan “Dear Sir/Madam” atau “Sincerely” bisa disesuaikan dengan gaya komunikasi perusahaan atau kebiasaan di industri tersebut.

Penjelasan Contoh 2:
- Langsung menyebutkan posisi dan menyoroti pengalaman relevan serta lamanya pengalaman.
- Memberikan contoh spesifik tentang kontribusi dan pencapaian di pekerjaan sebelumnya, termasuk dampak measurable (jika ada).
- Menyebutkan pengalaman kepemimpinan/mentoring jika relevan untuk posisi senior.
- Menunjukkan riset tentang perusahaan dan antusiasme untuk bergabung.
- Menegaskan kesiapan untuk menghadapi tantangan teknis.

Contoh 3: Untuk Pindah Karir (Posisi Content Writer - Sebelumnya Marketing Komunikasi)

Kepada Yth.
Manager HRD
PT Kreasi Digital

Dengan hormat,

Saya tertarik untuk melamar posisi Content Writer di PT Kreasi Digital, seperti yang saya lihat di Jobstreet.com. Meskipun latar belakang utama saya adalah di bidang Marketing Komunikasi selama 3 tahun terakhir, saya memiliki *passion* yang besar dalam menulis dan telah mengasah keterampilan ini melalui berbagai proyek pribadi dan tugas di pekerjaan sebelumnya.

Di posisi saya sebelumnya sebagai [Posisi Sebelumnya], saya bertanggung jawab untuk menyusun materi komunikasi internal dan eksternal, termasuk *press release*, artikel blog singkat, dan *caption* media sosial. Saya terbiasa meriset topik, menyusun narasi yang menarik, dan memastikan pesan tersampaikan dengan jelas dan efektif kepada audiens yang berbeda.

Saya menyadari bahwa posisi Content Writer membutuhkan fokus dan kedalaman yang berbeda, dan saya sangat antusias untuk beralih penuh ke bidang ini. Saya aktif mengikuti perkembangan tren penulisan konten dan terus belajar melalui *platform* online. Portofolio tulisan saya (terlampir dalam CV) dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai gaya dan kemampuan menulis saya.

Saya percaya kemampuan saya dalam memahami audiens dan menyusun pesan yang persuasif, ditambah dengan semangat belajar yang tinggi dan portofolio yang relevan, menjadikan saya kandidat yang tepat untuk posisi ini.

Saya sangat berharap bisa berdiskusi langsung dengan Bapak/Ibu mengenai bagaimana saya bisa berkontribusi sebagai Content Writer di PT Kreasi Digital. Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangannya.

Hormat saya,

[Nama Lengkap Kamu]
[Nomor Telepon Kamu]
[Email Kamu]

Penjelasan Contoh 3:
- Secara jujur mengakui latar belakang yang sedikit berbeda, namun langsung menyambungkan dengan posisi yang dilamar.
- Menyoroti skill menulis dan membuat konten yang didapat dari pengalaman sebelumnya, meskipun bukan title utama.
- Menyebutkan upaya yang dilakukan untuk mengembangkan skill baru (belajar mandiri, portofolio).
- Menunjukkan pemahaman tentang perbedaan antara peran lama dan baru.
- Menegaskan passion dan keyakinan diri untuk transisi karir.

Kesalahan Fatal Saat Menulis Surat Lamaran di Jobstreet

Jangan sampai surat lamaranmu justru jadi bumerang. Hindari kesalahan-kesalahan umum ini:

  • Mengosongkan Kolom “Application Message”: Ini kesannya kamu gak serius atau malas.
  • Menggunakan Template yang Sama untuk Semua Lamaran: Rekruter langsung tahu kalau ini copy-paste massal.
  • Terlalu Panjang dan Bertele-tele: Buat rekruter malas baca sampai habis.
  • Penuh Salah Ketik dan Tata Bahasa: Menurunkan profesionalisme kamu.
  • Nggak Jelas Mau Lamar Posisi Apa: Pastikan kamu menyebutkan posisi spesifik yang kamu lamar.
  • Terlalu Fokus pada Gaji atau Benefit: Surat lamaran harusnya fokus pada kontribusi yang bisa kamu berikan.

Fakta Menarik Seputar Lamaran Kerja Online

Tau gak sih? Rata-rata rekruter cuma menghabiskan waktu sekitar 6-7 detik untuk scanning resume atau profil kandidat di tahap awal. Ini berarti surat lamaranmu yang singkat dan padat itu punya peran penting banget buat menarik perhatian mereka agar mau meluangkan lebih banyak waktu untuk membaca CV-mu. Jadi, setiap kata di “Application Message” Jobstreet itu berharga!

fakta rekruter
Image just for illustration

Makanya, jangan anggap remeh kolom teks singkat itu. Itu adalah elevator pitch-mu di dunia rekrutmen online. Kesempatan emas buat bilang “Hei, lihat saya! Saya punya sesuatu yang Anda butuhkan!”

Memaksimalkan Peluang Lewat Surat Lamaran

Inti dari surat lamaran di Jobstreet adalah menunjukkan bahwa kamu:
1. Memahami posisi yang dilamar.
2. Memiliki skill dan pengalaman yang relevan.
3. Tertarik dan antusias dengan perusahaan dan posisinya.
4. Profesional dan detail (tercermin dari surat lamaran yang rapi dan bebas typo).

Dengan memperhatikan poin-poin di atas dan membuat surat lamaran yang personal, targeted, dan powerful, peluangmu buat dilirik HRD dan lanjut ke tahap seleksi berikutnya bakal jauh lebih besar.

Gimana, udah kebayang cara bikin surat lamaran di Jobstreet yang bisa bikin rekruter penasaran sama kamu? Intinya, jadikan setiap lamaran itu spesial. Jangan malas customize ya!

Punya tips lain atau pengalaman menarik soal nulis surat lamaran di Jobstreet? Jangan sungkan share di kolom komentar di bawah ya! Kita bisa saling belajar.

Posting Komentar